Presiden Ingin Damai, Cina/Kristian ingin PERANG..

"Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sungguh petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)". Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu." (TQS al-Baqarah: 120).




VS


Presiden Indonesia Memilih jalan damai dengan Malaysia..
Tetapi bangsa CINA Indonesia tetap mahu warga Indonesia terus MEMBENCI dan BERMUSUHAN dengan MALAYSIA..
untuk apa tujuan mereka...

Ucapan damai Presiden Indonesia ini disambut dengan kata-kata cacian. Golongan ini tidak berpuas hati jika Indonesia berdamai dengan Malaysia..

Laman Komuniti TERBESAR INDONESIA iaitu www.kaskus.us , sedang giat mempromosikan kempen anti-Malaysia,
Siapa di sebalik Kaskus.us ini. LIhatlah gambar diatas, dia adalah Andrew Darwis, Pemilik KASKUS.US. Ia dikatakan jutawan muda dengan operasi kaskus.us. Apa yang perlu anda tahu ialah ANDREW DARWIS ADALAH ORANG CINA DAN BUKAN BERAGAMA ISLAM.
Oleh itu tidak hairanlah website kaskus.us begitu giat membuat provokasi terhadap Malaysia. Website ini cukup aktif memainkan semangan kebangsaan. Andrew Darwis berselindung di sebalik sentimen kebangsaan untuk menghancurkan ISLAM dan Hubungan Melayu di Nusantara.


Ketua kardinator Benteng Demokrasi Rakyat (Bendera )= Mustar Bona Ventura Manurung ( KRISTIAN)
Pemilik website terbesar Indonesia (www.kaskus.us) = Andrew Darwis ( CINA DAN KRISTIAN )

Bukankah ini satu pakatan strategik?? BENDERA membuat demonstrasi jalanan, KASKUS.US pula mempromosi dan membuat provokasi di Internet.
Untuk apa mereka lakukan semua ini..??
Hanya untuk menghancurkan MELAYU DAN ISLAM yang subur di MALAYSIA DAN INDONESIA.

Di bawah ini adalah ucapan Presiden Indonesia berkenaan isu Malaysia..


PIDATO
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
MENGENAI
DINAMIKA HUBUNGAN INDONESIA – MALAYSIA


Jakarta, 1 September 2010

Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Salam sejahtera untuk kita semua,
Saudara-saudara se-bangsa dan se-tanah air yang saya cintai dan saya banggakan,

Malam ini, saya ingin memberikan penjelasan kepada rakyat Indonesia mengenai hubungan Indonesia – Malaysia. Marilah kita mengawalinya dengan melihat perkembangan dan dinamika hubungan kedua negara, salah satu hubungan bilateral Indonesia yang paling penting.

Hubungan Indonesia dan Malaysia memiliki cakupan yang luas, yang semuanya berkaitan dengan kepentingan nasional, kepentingan rakyat kita.

Pertama, Indonesia dan Malaysia mempunyai hubungan sejarah, budaya dan kekerabatan yang sangat erat - dan mungkin yang paling erat dibanding negara-negara lain, dan sudah terjalin selama ratusan tahun. Kita mempunyai tanggung jawab sejarah, untuk memelihara dan melanjutkan tali persaudaraan ini.

Kedua, hubungan Indonesia dan Malaysia adalah pilar penting dalam keluarga besar ASEAN. ASEAN bisa tumbuh pesat selama empat dekade terakhir ini, antara lain karena kokohnya pondasi hubungan bilateral Indonesia - Malaysia.

Ketiga, ada sekitar (2) juta saudara-saudara kita yang bekerja di Malaysia – di perusahaan, di kantor, di perkebunan, dan di rumah tangga. Ini adalah jumlah tenaga kerja Indonesia yang terbesar di luar negeri. Tentu saja keberadaan tenaga kerja Indonesia di Malaysia membawa keuntungan bersama, baik bagi Indonesia maupun Malaysia.

Sementara itu, sekitar 13,000 pelajar dan mahasiswa Indonesia belajar di Malaysia, dan 6,000 mahasiswa Malaysia belajar di Indonesia. Ini merupakan asset bangsa yang harus terus kita bina bersama, dan juga modal kemitraan di masa depan.

Wisatawan Malaysia yang berkunjung ke Indonesia adalah ketiga terbesar dengan jumlah 1,18 juta orang, dari total 6,3 juta wisatawan mancanegara.

Investasi Malaysia di Indonesia 5 tahun terakhir (2005-2009) 285 proyek investasi, berjumlah US$ 1.2 miliar, dan investasi Indonesia di Malaysia berjumlah US$ 534 juta. Jumlah perdagangan kedua negara telah mencapai US$ 11,4 miliar pada tahun 2009. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan ekonomi Indonesia – Malaysia sungguh kuat.

Namun, hubungan yang khusus ini juga sangat kompleks. Hubungan ini tidak bebas dari masalah dan tantangan. Ada semacam dalil diplomasi, bahwa semakin dekat dan erat hubungan dua negara, semakin banyak masalah yang dihadapi.

Contoh masalah dan tantangan yang kita hadapi adalah menyangkut tenaga –kerja Indonesia di Malaysia. Kita tahu bahwa keberadaan 2 juta tenaga kerja Indonesia di Malaysia, disamping memberikan manfaat bersama, juga memunculkan kasus-kasus di lapangan yang harus terus dikelola. Oleh karena itulah, sejak awal, saya berupaya keras untuk memperjuangkan hak-hak Tenaga Kerja Indonesia, antara lain menyangkut gaji dan waktu libur; memberikan perlindungan hukum, dan mendirikan sekolah bagi anak-anak TKI.

Dalam kunjungan saya yang terakhir ke Malaysia, kita telah berhasil mencapai kesepakatan, mengenai pemberian dan perlindungan Hak bagi tenga kerja kita di Malaysia.

Berkaitan dengan permasalahan hukum yang dihadapi oleh tenaga kerja Indonesia di Malaysia, pemerintah aktif melakukan langkah-langkah pendampingan dan advokasi hukum, untuk memastikan saudara-saudara kita mendapatkan keadilan yang sebenar-benarnya.

Selain masalah TKI dan perlindungan WNI, kita juga kerap menjumpai masalah yang terkait dengan perbatasan kedua negara. Masalah ini memerlukan pengelolaan yang serius dari kedua belah pihak.

Karena itulah, menyadari kepentingan bersama ini, saya dan Perdana Menteri Malaysia sering berkomunikasi secara langsung, di samping forum konsultasi tahunan yang kami lakukan, untuk memastikan bahwa isu-isu bilateral ini dapat kita kelola dan carikan jalan keluarnya dengan baik.




Tiada ulasan:

Catat Ulasan

Facebook Kami